6 Bahaya Makan Mie Instan Pakai Nasi. Waspada Diabetes!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
dr. Pratiwi UtamiDokter Spesialis Dokter Umum
Konsultasi dengan Dokter
Ilustrasi mie instan (sumber: Freepik.com/jcomp)

Ilustrasi mie instan (sumber: Freepik.com/jcomp)

Senin, 21 Agustus 2023

Salah satu kebiasaan yang sulit hilang adalah makan mie instan pakai nasi. Meski nikmat, kita harus mewaspadai bahayanya, lo!


Sobat Altea di sini coba ngaku, deh, siapa yang kalau makan mie selalu ditambah nasi? Pasti, banyak, 'kan?


Rasa gurih mie ditambah tekstur nasi yang kenyal memang sangat memanjakan lidah. Apalagi, tambahan nasi bakal bikin perut kita tambah kenyang.


Namun, sebaiknya kebiasaan ini kita kurangi, ya!


Soalnya, di balik rasa nikmat itu, kesehatan kita akan terancam. “Kok bisa, ini 'kan hanya mie dan nasi?”


Nah, untuk lebih jelasnya, kita simak paparan lengkap di bawah ini, ya!

6 Bahaya Makan Mie Instan Pakai Nasi

Saat makan, tidak hanya soal kenyang yang harus dipikirkan, tetapi juga keseimbangan nutrisi di dalamnya. Jika kebiasaan makan mie pakai nasi dilakukan terus-menerus, Anda bisa mengalami beberapa gejala berikut.

1. Pemicu Diabetes

Seperti yang kita tahu, pemicu diabetes tipe-2 adalah banyaknya gula di dalam tubuh.


Nah, nasi dan mie adalah makanan yang mengandung karbohidrat di dalamnya. Jika kita makan nasi dan mie sekaligus, artinya kita terlalu banyak makan karbohidrat.


Ketika terlalu banyak karbohidrat di dalam tubuh, salah satu dampaknya adalah menumpuknya kadar gula darah. Kondisi inilah yang membuat kita diabetes.


Baca Juga: 7 Makanan Pengganti Nasi. Sama-sama Sumber Karbohidrat!

2. Kelebihan Karbohidrat

bahaya makan mie pakai nasi

sumber: oomph.co.id


Karbohidrat dalam porsi yang pas sangat dibutuhkan oleh tubuh karena dapat menjadi sumber energi. Namun, kalau asupannya berlebihan, malah akan menimbulkan komplikasi.


Idealnya, dalam satu porsi makanan, cukup 50%-55% di antaranya yang mengandung karbohidrat, sedangkan sisanya protein. Protein yang dikonsumsi juga tidak boleh hanya daging. Harus ada sayuran di dalam satu porsi makanan yang kita makan.


Kalau karbohidratnya kelebihan, kita tidak hanya berisiko terkena diabetes, tetapi juga kelebihan berat badan, gangguan metabolisme tubuh, penyakit jantung, dan lain-lain.

3. Bahaya MSG

Saat masak mie instan, kita akan mencampurnya dengan bumbu yang kaya akan MSG. Kandungan dalam MSG inilah yang berbahaya, terutama karena makanan pendampingnya adalah nasi.


Menurut jurnal Obesity (Silver Spring), ditemukan bahwa terdapat korelasi antara konsumsi MSG dengan kelebihan berat badan. Kemudian, sebagaimana kita tahu, mengonsumsi nasi secara berlebihan juga menjadi faktor kelebihan berat badan.


Selain itu, MSG dapat meningkatkan risiko gangguan pada jantung, hati, ginjal, dan gangguan metabolisme. Jadi, jika ingin makan mie instan, pastikan Anda juga makan makanan pendamping yang bernutrisi, semisal sayur-sayuran.


Sejumlah ahli menyarankan agar kita takaran maksimal dalam mengonsumsi MSG adalah 30 mg per kilogram dari porsi makanan yang kita makan setiap hari.


Jadi, misal bobot makanan kita dalam satu hari adalah 2 kg, berarti jumlah maksimal kita mengonsumsi MSG adalah sebesar 60 mg.

4. Kelebihan Kalori


Mie adalah makanan yang terbuat dari tepung, sedangkan nasi adalah makanan yang kaya akan karbohidrat. Kombinasi keduanya akan membuat kadar kalori dalam tubuh sangat tinggi.


Melansir jurnal penelitian Bioactive Food as Dietary Interventions for Diabetes, ketika tubuh memiliki kelebihan kalori, di saat yang sama kadar lemak juga akan meningkat. Hal inilah yang memicu berbagai komplikasi, mulai dari kelebihan berat badan, tubuh yang resisten terhadap insulin, dan lain-lain.


Jika tubuh sudah resisten terhadap insulin, kemampuan sel tubuh dalam mengonversi gula menjadi energi akan berkurang. Akibatnya, akan terjadi penumpukan gula darah di dalam tubuh dan memicu diabetes.

5. Gangguan Pankreas


Pankreas adalah organ penting untuk memproduksi hormon insulin yang dapat mengonversi gula menjadi energi. Jika pankreas terganggu, otomatis metabolisme tubuh juga akan terganggu.


Penelitian membuktikan bahwa kelebihan karbohidrat dapat menjadi pemicu seseorang mengalami gangguan pankreas, bahkan sampai memicu kanker.


Maka dari itu, mulai dari sekarang, coba kurangi intensitas makan mie instan pakai nasi, ya! Soalnya, mie yang terbuat dari tepung dan nasi adalah sumber karbohidrat yang kaya akan kalori.


Jadi, kombinasi keduanya berisiko memicu gangguan pada pankreas.

6. Gangguan Hati


Kelebihan karbohidrat yang kita dapat dari terlalu sering makan mie instan pakai nasi juga bisa merusak fungsi hati. Hal ini tidak lepas dari banyaknya karbohidrat ketika kita makan kombinasi kedua makanan tersebut.


Berdasarkan sebuah penelitian yang ditulis di jurnal Hepatobiliary Surgery and Nutrition, tingginya tingkat karbohidrat berhubungan dengan meningkatnya kadar lemak yang mengalir dalam darah.


Kondisi inilah yang dapat memicu terjadinya gangguan perlemakan hati. Jika gejalanya sudah muncul, Anda akan merasakan nyeri di ulu hati, mudah lelah, mual, muntah dan tidak nafsu makan.


***


Itulah sejumlah bahaya makan mie instan pakai nasi.


Jadi, kalau tidak kepepet, lebih baik hindari makan mie instan plus nasi, ya! Sebagai gantinya, makanlah makanan yang berserat.


Yuk, cari tahu cara mendapat makanan yang tinggi serat setiap hari!




Sumber:


  • Viswanathan Mohan, et al. (2018). Are excess carbohydrates the main link to diabetes & its complications in Asians?. Indian Journal of Medical Research, 148(5): 531–538

  • Heart Research Institute. Diakses pada Februari 2023. All about carbs

  • Anca Zanfirescu, et al. (2019). A review of the alleged health hazards of monosodium glutamate. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 18(4): 1111–1134

  • E.J. Henriksen. (2013). Role of Oxidative Stress in the Pathogenesis of Insulin Resistance and Type 2 Diabetes. Bioactive Food as Dietary Interventions for Diabetes, Pages 1-15

  • Cari L. Meinhold, et al. (2023). Available Carbohydrates, Glycemic Load, and Pancreatic Cancer: Is There a Link?. American Journal of Epidemiology, 171(11): 1174–1182

  • Metin Basaranoglu, Gokcen Basaranoglu, dan Elisabetta Bugianesi. (2015). Carbohydrate intake and nonalcoholic fatty liver disease: fructose as a weapon of mass destruction. Hepatobiliary Surgery and Nutrition, 4(2): 109–116

  • Ka He, et al. (2008). Association of monosodium glutamate intake with overweight in Chinese adults: the INTERMAP Study. Obesity (Silver Spring), 16(8): 1875–1880




0 Disukai
0 Komentar